UPK PNPM Cilongok Juara 2 Sikompak Award 2014

“MIMPI SEKUAT BESI DARI SEIKAT LIDI”

Sekumpulan lidi yang terkunci dengan gelang pengikat yang kuat yang merupakan gambar dalam simbol “Si Kompak” yang menjadi logo dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan benar-benar menjadi pedoman bagi Unit Pengelola Kegiatan (UPK) dan Kelembagaan Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas dalam menjalankan  pengelolaan dana bergulir Simpan Pinjam Khusus Perempuan atau yang akrab disebut SPP PNPM, salah satu program penanggulangan kemiskinan yang diluncurkan oleh Pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat di perdesaan. Penegakan prinsip dan Impelementasi Akuntabilitas di PNPM-MPd Kecamatan Cilongok Khususnya kegiatan dana bergulir berjalan normal, skema perguliran dan segala tahapan dalam proses memberi kucuran dana untuk usaha kecil dengan basis kelompok dan masyarakat ini berjalan runut, terkoordinir dengan sistem kelembagaan, transparan, tidak menyulitkan dan sesuai dengan kondisi kearifan lokal, serta berdampak.

 

Keseriusan menjalankan amanat program mengantarkan masyarakat Cilongok ke gerbang Kemandirian dibuktikan oleh Unit Pengelola Kegiatan (UPK) yang menjadi motor penggerak pembangunan partisipatif ini dengan kekompakan dan kerjasama antar lembaga Integrity yang baik.Sehingga mengantarkan lembaga ini menjadi peringkat II Lomba Si Kompak Awards Tingkat Propinsi Jawa Tengah mewakili Kabupaten Banyumas dalam lomba UPK tahun 2014. Meskipun UPK ini meraih prestasi yang cukup membanggakan untuk masyarakat Cilongok dan masyarakat Banyumas pada umumnya, akan tetapi bukan berarti perjuangan untuk mencapai itu berjalan mulus dan tidak ada kendala sama sekali. Lembaga yang pada awalnya hanya mengelola dana 475 juta dan menempati sudut ruangan kantor Kecamatan, diprediksi akan bernasib sama dengan pengelola simpan pinjam dana hibah dari pemerintah yang lain yang hanya bertahan seumur jagung tidak ada keberlanjutanya, hal ini muncul karena wacana masyarakat yang terlanjur beranggapan bahwa dana hibah biasanya tidak terlalu dipertanyakan keberlanjutanya. Kondisi seperti inilah yang kemudian  menjadi motivasi bagi para pelaku kelembagaan Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD)  dan UPK Kecamatan Cilongok untuk mencoba membuktikan tantangan tersebut, dan baru di tahun ketujuh inilah BKAD dan UPK bisa membalikan keadaan dengan menjadi peringkat II lomba Si Kompak Award Tingkat Propinsi Jawa Tengah.

Sesuai dengan Surat Penetapan Camat/SPC, Selain untuk SPP dan pembangunan fisik dana kegiatan program di 2014 juga ada yang digunakan untuk kegiatan  kesehatan dan pendidikan  antara lain untuk  bantuan pengadaan peralatan Posyandu, bantuan pengadaan Alat Permainan Edukatif/APE TK dan Paud Desa Karangtengah, dan Pembangunanan Gedung PAUD di Desa Cikidang, Sudimara dan Kasegeran.

 

 

 

Dalam upaya turut serta memajukan kesejahteraan masyarakat, dalam memberikan bantuan permodalan UPK juga membantu memfasilitasi peningkatan usaha kelompok pemanfaat SPP antara lain dengan memberikan pelatihan pembuatan Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), pelatihan pengemasan dan juga membantu pemasaran produk dengan mengadakan pameran dan promosi hasil usaha kelompok, gelar produk unggulan dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang bisa menjadikan perluasan jaringan pemasaran usaha. Bahkan di 2014 produk-produk kelompok hasil binaan UPK PNPM-MPd Kecamatan Cilongok sudah dijual di Pratistha Harsa di Purwokerto dan tempat-tempat pemasaran umum.

Demikian gambaran umum tentang perjalanan PNPM-MPd di tahun 2014 yang mengantarkan UPK menjadi juara 2 Si Kompak Award Tingkat Propinsi Jawa tengah. Kami dan para pelaku kelembagaan BKAD PNPM-MPd Kecamatan Cilongok akan bergerak bersama-sama untuk berusaha semakin baik agar kedepan kami bisa menjadi yang terbaik, akan tetapi sebuah prestasi bukan menjadi tujuan akhir bagi kami, karena tanpa itu sebenarnya kami sudah menang, coba kita lihat sejenak kebelakang ! … dahulu pengurus Unit Pengelola Kegiatan (UPK) hanya  bertiga, dan sekarang sudah berlima… dahulu pengurus UPK terpojok disudut ruang sempit komplek Kecamatan, sekarang sudah memiliki Gedung UPK sendiri yang melayani masyarakat dengan bangga dan megahnya….dahulu pengurus UPK hanya bermodal awal 475 Juta, sekarang pengurus UPK mengelola 7 M lebih hingga surplusnya bisa memberikan kontribusi ke semua desa, bukankah itu arti kesuksesan yang sebenarnya?... Peringkat,

 

Related Posts

Komentar