PELAYANAN KB DALAM RANGKA HUT RI KE 70 KECAMATAN CILONGOK
Diawali dengan kegiatan rapat koordinasi tingkat kecamatan Cilongok, yang dihadiri oleh masing masing PPKBD se wilayah kecamatan Cilongok, kemudian dari PLKB, Bidan Puskesmas I dan II Cilongok, serta Koramil 23 pada tanggal 28 September di ruang rapat kantor kecamatan Cilongok, menghasilkan kesepakatan bahwa pada tanggal 6 dan 7 Oktober 2015 akan dilaksanakan pelayanan kontrasepsi secara massal dikedua Puskesmas tersebut.
Sasaran yang akan digarap adalah Pasangan Usia Subur (PUS) belum KB, serta Peserta KB yang masih menggunakan MKPP (Metoda Kontrasepsi Perlu Pembinaan) yaitu : Pil dan Suntik serta Kondom untuk beralih ke MKJP (Metoda Kontrasepsi Jangka Panjang) yaitu : IUD, MOP, MOP atau Inplant (Susuk).
Sebenarnya target atau sasaran yang bakal digarap cukup banyak, namun karena terkendala pada Peraturan Pemerintah Daerah Kabupaten Banyumas yang menyebutkan bahwa setiap warga yang menggunakan jasa medis/ kesehatan dikenai biaya untuk IUD sebesar Rp.50.000,- untuk Inplant sebesar Rp. 25.000,- masing, masing ditambah karcis retribusi daerah sebesar Rp. 5.000,- kecuali bagi mereka yang mempunyai fasilitas baik itu JAMKES, Kartu Banyumas Sehat (KBS), BPJS atau fasilitas jaminan kesehatan lainnya mereka tidak dikenai biaya (gratis). Akhirnya disepakati dan diiputuskan bahwa pelayanan dalam rangka Hari Ulang Tahun ke 70 TNI hanya melayani Pasangan Usia Subur (PUS) yang memiliki fasilitas jaminan kesehatan saja.
Pada pelaksanaan pelayanan hari pertama tanggal 6 Oktober 2015 terjaring 13 Pasangan Usia Subur memasang Inplant di Puskesmas II Cilongok yang membawahi 9 Desa Binaan yaitu : Panusupan, Jatisaba, Kasegeran, Pejogol, Langgongsari, Pageraji, Sudimara, Batuanten, dan Cipete. Pada hari ke dua dilaksanakan di Puskesmas I Cilongok pada tanggal 7 Oktober 2015, dengan hasil yang cukup baik yaitu, IUD sebanyak 14 PUS, dan Inplant 30 PUS. Jumlah keseluruhan pencapaian pelaksanaan pelayanan dalam rangka HUT ke 70 TNI sebanyak 33 PUS menggunakan Inplant dan 14 PUS menggunakan IUD.
Denagan demikian paling tidak mereka yang menggunakan Inplant terlindung dari kehamilan selama 3 (tiga ) tahun dan selama 8 (delapan) tahun bagi mereka yang menggunakan IUD. Dengan menggunakan alat kontrasepsi jangka panjang dapat menekan Angka Kematian Ibu (AKI) karena melahirkan dan Agka Kematian bayi (AKB).
Para pelaku/ penggiat Keluarga Berencana masih sangant berharap agar ke depan dan seterusnya bisa diadakan pelayanan kepada masyarakat secara gratis, mengingat pemakaian alat kontrasepsi bisa memberi kontribusi yang signifikan dalam menekan AKI dan AKB di Kabupaten Banyumas. (Ari S/koordinator PLKB Cilongok)